Home

Seminggu yang lalu saya berjanji pada diri sendiri, “kalau saya lulus weekly exam minggu ini, dan lulus presentasi project, saya mau nulis sesuatu yang manfaat di blog”. Sore ini, 4 November 2013, tepat setelah menyelesaikan presentasi project dan weekly exam (kemaren), saya penuhi janji tersebut. Semoga, tulisan kali ini bermanfaat buat Para Pengunjung Sekalian…

Oke, mulai.

Semenjak saya kerja di SLB, banyak sekali temen yang nanya tentang gimana tes masuk SLB dan gimana kerja di SLB (sebagai Field Engineer Trainee yang nantinya insya Allah menjadi Field Engineer setelah breakout). Tentang bagaimana tes masuknya, sudah saya jawab disini. Sedangkan tentang bagaimana kerja di SLB, inilah yang akan saya ceritakan sekarang.

Pertama dan sangat utama, perlu disadari bahwa semua fresh graduate, dan tentunya belum punya experience di O&G industry beberapa tahun, pasti masuk sebagai trainee. Berapa lama? tergantung performa (dan rejeki tentunya, hehee). Trainee itu pekerja kontrak atau employee tetap? Trainee adalah employee tetap! Kita dapat semua fasilitas yang sama dengan orang-orang yang sudah bekerja bertahun-tahun: rumah, mobil antar jemput, gaji tiap bulan, dsb. Salary nya pun nggak nyemeh, menurutku itu sangat cukup untuk orang yg baru saja lulus. Bedanya disini adalah kita nggak dapet job bonus.. sampai akhirnya breakout dan melepas gelar trainee. Bagaimana melepas gelar trainee? Kita harus melalui masa pre-school (3 bulan), school (bervariasi antara 2-6 bulan), dan post school (bervariasi). Normalnya, 3 fase itu ditempuh dalam 9 – 12Β  bulan. tapi sekali lagi, itu tergantung rejeki masing2. Ada yang sampe 1 tahun baru school, berarti itu lama banget kan? alhamdulillah sejauh ini saya masih berada dalam path yang seharusnya πŸ™‚

*doakan yaa, semoga cepet breakout, hehehe*

Pertanyaan favorit yang datang selanjutnya adalah “kerjanya FE ngapain aja?” Nah..kalo ini tergantung. FE itu ada FET, FE-1, FE-2, dan GFE. Semacam bertingkat gitu. FET adalah kasta sudra nya engineer, hehe. Peralihan dari tiap jenjang FE pasti diselingi dengan school. Misalnya saya nih, sekarang FET, untuk menuju FE-1 sekarang saya sedang school. Nantinya, ketika saya pada posisi FE-1, muntuk menuju FE-2 ada sekolahnya lagi, begitu seterusnya. Terus, setelah GFE apa dong? Hanya para GFE dan Allah yang tahu πŸ˜€

Nah, kembali ke pekerjaan. GFE itu setingkat manager. Kerjaannya yaa… bisa dibayangkan sendiri lah ya. FE-2, setahu saya mereka lebih banyak “jualan” job program ke client. Kebanyakan dari mereka malah ngantornya nggak di kantor SLB lagi, tapi di kantornya Client (TOTAL, Chevron, dsb). FE-1 kebanyakan bikin job program dan jadi supervisor di lapangan. Sebenarnya, supervisor itu ada sendiri. namanya FS (Field Specialist). Nah, untuk job-job tertentu yang “non routine job” atau bahasa kerennya job yang nggak biasa dilakukan, atau butuh ahli khusus, maka FE-1 ini akan datang dan mendampingi Supervisor (FS) di lapangan. Semakin lama di lapangan, semakin banyak job bonusnya, semakin dalam sumur, semakin banyak juga perolehannya πŸ˜€
*kira – kira begitu*

Nah, “terus kamu ngapain, Des?”. pada dasarnya, saya disini dalam tahap BELAJAR! Iya, pre-school kita belajar dari seabrek modul dan dari lapangan. Kalo modul, biasa lah yaa baca, kerjain soal, ujian, beres! Yang jadi soal, adalah belajar dari lapangan. Tak semudah yang dibayangkan. Pertama, semua hal yang didepan kita adalah baru. Ilmu saat kuliah, praktis hanya digunakan dalam basic-basic saja. Cara kita memahami sesuatu, itulah yang dipakai. Apa dengan mudahnya orang di lapangan datang ngajarin kita begini dan begitu? otentu tidak! Mereka semua sibuk dengan apa yang menjadi pekerjaannya. Ada yang ngecat-ngecat, ada yang bersih-bersih, ada yang ngganti oli, ada yang pressure test, ada yang ngatur2 (supervisor), Ada yang inventory, ada yang Rig-Up/Rig-Down, macem- macem.

Kita, orang baru, dateng, ngapain? Pertama, sok akrab. Kedua, bantu apa yang sedang mereka kerjakan. Setelah itu, baru deh kita tanya, cocokkan apa yang ada di modul dan kenyataan di lapangan. Sama enggak? Cara kerjanya alat ini gimana? Kalo ini ngimana? kalo itu gimana? Semua dari segi operasional, tempat paling bagus untuk bertanya adalah pada para Equipment Operator (EO). Mereka inilah para pahlawan yang sudah hafal dengan equipment, kebanyakan dari mereka sudah puluhan tahun melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya. Kalo dari segi teknikal/design, tanya pada supervisor, atau engineer in charge nya (FE-1 atau FE-2). kenapa kita melakukan A kenapa kita melakukan B. Gimana cara tahu ini gimana cara tahu itu. Grafik ini maksudnya apa, plot ini bikinnya gimana. Tanya! Tanya! Tanya!
*itulah kerjaan preschool, disamping kerjaan lain yang diberi sama manager (biasanya nggak jauh2 dari inventory, ngurus-ngurus lisensi, presentasi, dan bahkan disuruh bikin job program –>yang simple tentu saja)

Kemudian School, tentu saja kayak sekolah pada umumnya. tapi under pressure. 2 kali gagal ujian, itu artinya Selesai! Khalas! Fired! Done!

Kemudian post school dan breakout. Saat breakout, kita akan diserahi tanggung jawab untuk menjdi supervisor. Disinilah saat penentuan apakah kita layak menjadi FE yang sebenarnya atau tidak. Leadership! Bisa dibayangkan, kita diminta untuk memimpin, ngatur-ngatur crew yang beberapa bulan yang lalu adalah orang yang ngajarin kita tentang alat-alat di lokasi. Nah!

Gambarannya seperti itu.

Ada juga salah seorang kawan yang bertanya pada saya “tapi kerjaannya nggak pake alat2 gitu kan Des? Operatornya ada sendiri kan?” Saya ingin jawab, kita pake alat-alat, kita main lumpur dan minyak, kita kotor-kotoran. Operator tentu ada, bahkan ada yang namanya helper (yang membantu operator). tapi di SLB, saat rig-up, semua orang turun, kerja bareng. Nggak peduli siapa kamu. Itu sudah budaya. Point nya disini adalah, kalau kamu orang yang suka berdandan necis nan wangi, bukan SLB tempatnya. atau bisa di SLB, tapi jadilah sekertaris atau receptionist, bukan engineer. Well, engineer pada akhirnya nggak ke lapangan juga, di kantor terus, tapi setelah FE-2 (tahun ke-3).

Disini kita belajar untuk menghargai setiap pekerjaan. tidak ada satupun jenis kerjaan/posisi yang hina. Supervisor tidak berarti lebih mulia diandingkan operator. Engineer juga tidak berarti lebih mulai dibandingkan supervisor. Semua pekerjaan mulia, kita menghargainya, dan kita semua saling membantu.

Pesen saya sih, buat yang pengen masuk SLB ..sebelum terlanjur… coba jujur pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk memilih dimana kita akan bekerja. Jujur, jangan pedulikan pandangan orang lain. Mungkin terdengarnya kerja di OilField itu keren, duitnya banyak, pokoknya mantaplah dipandang. Eiits…tunggu dulu..apa artinya pandangan orang atau duit banyak kalau kita sendiri tidak menikmati. Mengeluh dengan kurangnya waktu istirahat, mengeluh dengan pekerjaan yang banyak, nggak suka kena kotor-kotor, kepanasan, dsb.. apa artinya kalo kita sendiri nggak happy?? Bukan menakut-nakuti..tapi memang ada lho, orang yang bahkan sudah hampir 2 tahun disini, tapi tidak menikmatinya. bahkan stress, menyesal.

Menurut saya, pilihlah pekerjaan yang paaaaaling cocok dengankarakter kita, kesukaan, passion! Bagi orang-orang yang suka tantangan, kerja di OilField sangat meanantang. Kita berjumpa dengan hal baru, masalah baru disetiap job, challange yang berbeda setiap harinya. Dan disadari atau tidak, itu membuat diri kita makin kuat, berkarakter, dan cerdas meskipun di saat2 sulit.

Terakhir, ada satu pesan dari salah satu senior saya saat pertama kali saya berangkat offshore (swamp) :
“Disini Des, gw belajar banyak tentang makna bekerja. bekerja yang benar-benar bekerja. Dibandingkan dengan saat di kampus dulu, kasta kehidupan gw naik drastis: leadership, penghargaan terhadap kerja orang lain sekecil apapun itu, humble, berpikir cerdas walaupun berada disaat kondisi yang sulit sekalipun”

Abu Dhabi, 4 Oktober 2013
Ditulis sebagai hadiah setelah menyelesaikan 5 kali weekly exam dan project

8 thoughts on “Are U “Kuli” Enaugh?

  1. Hahaha Dest! Kerja yang kita nikmati adalah kerja yang membebaskan! πŸ˜€
    Enjoy your job dan jangan banyak2 minum kopih! πŸ˜€

Leave a comment